Sebelum munculnya psikologi positif, penelitian berpusat pada perilaku abnormal. Fokusnya adalah pada apa yang salah dengan orang-orang dan bagaimana memperbaikinya.
Peneliti psikologi positif memperhatikan diri mereka sendiri dengan apa yang berhasil dalam kehidupan masyarakat. Mereka ingin tahu bagaimana meningkatkan pengalaman tersebut sehingga orang-orang dapat lebih berkembang.
Subjek yang dieksplorasi dalam psikologi positif banyak, dan beragam. Lee Rowland (2018) memandang minat pada kebaikan sebagai hasil dari kombinasi tiga peristiwa.
1. Munculnya psikologi positif sebagai bidang beasiswa yang sah.
2. Bukti bahwa empati dan altruisme adalah bawaan.
3. Siklus berita negatif membuat orang begitu frustasi sehingga mereka mendambakan kabar baik.
Topik kebaikan ada di dalam Alkitab, Al Quran, dan Taurat. Alkitab memuat banyak referensi tentang kebaikan. Diantaranya adalah:
- Pria yang baik menguntungkan dirinya sendiri, tetapi pria yang kejam menyakiti dirinya sendiri. (Amsal 11:17).
- Anak-anak kecil, janganlah kita mencintai dalam kata-kata atau ucapan tetapi dalam perbuatan dan kebenaran. (1 Yohanes 3:18).
- Tetapi buah Roh adalah kasih, sukacita, damai, kesabaran, kebaikan, [dan] kesetiaan. (Galatia 5:22).
- Sungguh, Allah memerintahkan keadilan, dan melakukan kebaikan kepada orang lain; dan memberi seperti kerabat; dan melarang ketidaksenonohan, dan memanifestasikan kejahatan, dan pelanggaran yang salah. Dia menasihati Anda agar Anda memperhatikan. (Al Quran 16:91).
- Dan bagi mereka yang berjuang di Jalan Kami - Kami pasti akan membimbing mereka di jalan Kami. Dan Sungguh, Allah beserta orang-orang yang melayani orang lain. (Al Quran 29:70).
- Pahala kebaikan tidak lain adalah kebaikan. (Al Quran 55:61).
Sumber: positivepsychology.com-freepik.com
Baca juga artike lainnya:
Anggaran Ini Hanya Akan Berfungsi Jika Bisnis dan Konsumen Bermain Bola
Bagaimana Makanan Berdampak Pada Kesehatan?
Apa Makna Seluler dalam Ponsel?