eCourse Buat Buku dengan A.I. (Artificial Intelligence) is already lauched! Watch
Published in
Writing
Writen by Bery Manurung
17 August 2023, 09:08 WIB

Jangan Mau Menulis

Judul diatas memang beneran. JANGAN MAU MENULIS kalau memang gak ada mamfaatnya. Mau itu nulis pengalaman perjalanan, opini, esai, novel, atau segala tetek bengek terkait hasil skill menulis Tapi, sebelum kamu gak minat menulis, baca dulu yang ini sambil minum kopi atau jus sirsak !

1.   Pertama, tentu saja, yang paling simple, menulis itu melatih pikiran untuk mengingat sekaligus membangun struktur berpikir yang  logis biar gak mudah terpapar hoaks. Apalagi mo Pilpres, coy !

2.   Sering kali kita tidak merasa PEDE atau merasa pengalaman kita tidak menarik. Benarkah demikian ? Berdasarkan pengalaman saya dan banyak penulis lain juga, pengalaman setiap orang itu menarik dan otentik. Hampir tidak ada pengalaman yang sama persis dengan orang lain bahkan sekalipun temen terdekat kita. Bahkan, cerita 1 mantan dengan mantan lain itu sangat berbeda sekalipun statusnya hubungannya istimewa. hahaha...Intinya, nulis aja dulu. Gak usah repot mikirinnya.

3.   Nah, yang ke-3 ini cukup menarik. Menulis itu lebih mudah bagi wanita. Nah, lho kok bisa ? Karena wanita lebih memiliki feeling  kuat serupa indera ke-6. Bedalah dengan cowok yang lebih andalin logika. Trus, kaitannya dengan menulis apa donk ? Menulis itu mirip menuturkan ataupun mencurahkan perasaan. Kebanyakan wanita pastilah sering menulis diary ataupun status di media sosial. Kesimpulannya, wanita lebih punya bakat bawaan atau talenta besar untuk mahir dalam menulis. Coba perhatikan, penulis besar wanita itu ada JK. Rowling, Dee Lestari, Ayu Utami, Nh Dini, dll. Atau penulis opini kenamaan seperti Kalis Mardiasih.

Yang legendaris  tentu saja RA. Kartini yang bermula dari pengamatan kritis sosialnya dan mengirimkan surat-surat kepada sahabatnya Estelle dan Rosa Abendanon di Belanda. Kelak, suami Rosa yang bernama JH Abendanon seorang menteri Kebudayaan Hindia-Belanda, akhirnya mengumpulkan surat tersebut dan menjadikannya sebuah buku yang berjudul Door Duisternist tot Licht. Habis Gelap Terbitlah Terang. So, kenapa gak coba menulis ?

4.   Menulis itu bukan untuk gaya-gayaan atau sekedar meningkatkan image. Bahasa marketingnya : Personal Branding. Biar keren di mata publik. Bukan itu. Bukan itu yang penting. Menulis itu sebenernya bisa menginspirasi. Menggerakkan publik untuk lebih kritis. Boleh jadi 2 hal tersebut alasan keren menulis. Coba deh ingat-ingat, beberapa penulis bahkan mampu merubah kebijakan publik. Sebut saja, Andrea Hirata dengan tetralogi Laskar Pelangi. Pramoedya Ananta Toer dengan karya Bumi Manusia yang menjadi buku wajib aktivis dan terlarang di masa pemerintah Orde Baru.

5.   Menulis itu olah raga otak yang  paling asyik dan seru. Berlatih menulis bisa memperkuat daya ingat. Banyak riset membuktikan hal tersebut. Daya ingat kuat, pikiran sehat. Pikiran sehat, ide semakin brilian, kreatif dan seringnya out the box. Melampaui pikiran rata-rata manusia. So, akan banyak masalah yang akan dapat diselesaikan. Solusi yang komprehensif. Kalau sudah begitu, banyak hal yang bisa dikerjain dengan lebih efisien. Seru, bukan ?

6.   Udah...udah. Itu aja dulu. Kebanyakan ntar teman-teman sibuk baca aja tapi gak jadi-jadi buat nulisnya. 5 aja cukup. 5 itu Pancasila. Merdeka !.

Pertanyaannya sekarang, setelah membaca judulnya, apakah kamu jadi ingin bergegas ambil laptop, smartphone atau buku buat segera nulis ? 

 

Penulis #1 juta pembaca. Nulis aja kok repot ! Gratis seminar & kelas menulis khusus komunitas, kampus, lembaga non profit

writer, influencer and entrepreneur
Cendekiawan Center & Cap Solutions
Comment has been disabled

More from Author

See All Articles
16 August 2023
Filosofi Terung dan Emping
19 August 2023
Momentum Gigantik Ekonomi Digital
© Buatbuku.com - PT. Buat Buku Internasional - Allright Reserved