Untuk mewujudkan jamaah mandiri sudah barang tentu memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang haji. Pengetahuan demikian, bisa diperoleh dengan membaca buku-buku yang tentang haji atau melalui bimbingan dan pelatihan yang intensif sehingga calon jamaah haji benar-benar menguasai tata cara pelaksanaan ibadah haji dan kegiatan apa saja yang dilakukan selama mengerjakan ibadah haji. Buku ini penulis susun dalam beberapa bab dengan masing-masing bab berdasar tema kegiatan ibadah haji. Dengan penyusunan sedemikian ini akan memudahkan pembaca dalam memahami isi buku.
Yang tidak kalah penting dalam mewujudkan jamaah haji mandiri adalah para pelatih manasik haji, pembimbing haji baik yang bargabung dalam Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) dan Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI).
Pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dapat pula memanfaatkan buku ini sebagai acuan dalam melaksanakan bimbingan dan pelatihan manasik haji dan umrah. Kepada mereka inilah jamaah haji mengharapkan bimbingan dan arahan, bahkan juga berbagai persoalan ibadah haji baik yang berhubungan dengan hukum maupun tata cara pelaksanaannya sering ditanyakan kepada mereka. Sehingga kehadiran buku ini in syaallah memberikan kontribusi dalam memahami lebih dalam dan lebih luas tentang haji bagi para pembimbing maupun pemandu haji.
PROFIL PENULIS
Drs. Muh. Syafrudin, M.A., lahir di Kota Reyog Ponorogo pada 10 Agustus 1963. Pendidikan formal dimulai dari belajar di SDN 1 Badegan, kemudian melanjutkan belajar di Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar Ponorogo. Setamat dari pesantren ini melanjutkan kuliah di IAIN Ponorogo (Sarjana Muda). Sarjana Lengkap diperoleh di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel di Malang (sekarang UIN Malang) jurusan Pendidikan Agama Islam pada tahun 1990. Pendidikan Strata Dua (S-2) diperoleh di UIN Malang pada tahun 2003 dengan konsentrasi Pendidikan Bahasa Arab.
Pengabdian di bidang pendidikan dimulai sebagai guru di Pesantren Wali Songo Ngabar dan menjadi Kepala SMEA Muhammadiyah 1 Ponorogo. Pengalaman karir sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dimulai sebagai Guru MAN 1 Ponorogo (1992-2003), Pengawas Pendidikan Agama Islam di Kantor Departemen Agama Kabupaten Ponorogo (2003-2006) dan sekarang sebagai Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Surabaya mulai tahun 2006.
Jabatan yang pernah diemban di luar karir sebagai PNS adalah sebagai dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Ponorogo tahun 1990 hingga sekarang; Ketua Jurusan PAI 1996-2000; Pembantu Dekan I: 2000-2004; Dekan Fak. Tarbiyah: 2004-2013, semuanya di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Suami dari Dra. Hj. Siti Mahmudah Rohmati dan ayah dari Fiddin Yusfida Ala, Fiki Azka Reyhan Nabila (almh), Syauqi Muthaillāh al-Banna, dan Abqary Afghānina al-Fath, kini aktifitas kesehariannya sebagai Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Surabaya dan aktif di kegiatan sosial keagamaan dan dakwah.
Penelitian yang pernah dilakukan adalah: Dampak Kesenian Reog Ponorogo Terhadap Jiwa Keagamaan Konco Reog di Kabupaten Ponorogo, Sinkritisme Budaya Jawa-Islam (Sejarah dan Peranan Seni Jemblung Katong Wecana dalam Penyebaran Agama Islam di Kabupaten Ponorogo, Pemi-kiran K.H. Imam Syubani dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Pembentukan biah pembelajaran bahasa Arab, dan Pengembangan bahan Ajar Bahasa Arab Madrasah Aliyah di Kabupaten Ponorogo.
Buku yang di tangan pembaca yang budiman ini in syāa Allāh dapat memberikan kontribusi sebagai bekal bagi Guru Pendidikan agama Islam, Penyuluh Agama Islam, Widyaiswara Keagamaan, Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) dan Pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dalam melaksanakan tugasnya.