Usaha untuk meningkatkan kualitas bangsa melalui dunia pendidikan umumnya terus dilakukan oleh pemerintah, baik melalui perbaikan kurikulum secara berkelanjutan, Sekolah Standar Nasional, Rintisan Sekolah Berstandar Internasional, sampai pada peningkatan kualitas guru (UU no. 20 Tahun 2003 pasal 50). Usaha meningkatkan kualitas guru agar menjadi guru yang profesional menjadi mantap dengan ditetapkan UU no. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Banyak kegiatan yang juga dilaksanakan untuk guru antara lain pelatihan-pelatihan, penataran-penataran metodologi pembelajaran, diklat-diklat, maupun memberi kesempatan kepada guru untuk mengikuti studi lanjut. Namun demikian, sampai dewasa ini kualitas proses dan hasil pendidikan belum sesuai dengan harapan
Kondisi yang demikian disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: (1) pendidikan diselenggarakan untuk kepentingan penyelenggara bukan untuk siswa dan (2) pembelajaran yang diselenggarakan bersifat pemindahan isi (Depdiknas, 2007: 5). Selaras dengan ini, salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia adalah belum efektifnya proses pembelajaran di kelas/sekolah. Berkait dengan proses pembelajaran ini, beberapa ahli menyatakan bahwa dalam program pembelajaran dibutuhkan model pembelajaran yang sesuai, masalah seleksi materi, gradasi materi, dan repetisi. Hal ini selaras dengan pernyataan para ahli, bahwa sasaran pembelajaran seyogyanya dimulai dari yang menyenangkan dan berkembang kepada materi lebih sulit. Hal inilah yang dapat mengembangkan potensi siswa ke masa depan.
Sehubungan dengan kondisi di atas, perlu dilakukan pembelajaran dengan model-model Student Center Learning yang berprinsip PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Model pembelajaran SCL ini dikembangkan karena memberikan motivasi, harapan, memberikan pembelajaran yang menyenangkan, mengulang-ulang, dan sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, perlu diupayakan pemasyarakatan dan pembudayaan model pembelajaran yang sudah memiliki nafas dasar untuk meningkatkan pembelajarannya dengan pilar PAKEM.
PROFIL PENULIS
Dr. Murtono, M. PdMurtono lahir 7 Desember 1966 di Pati Jawa Tengah. Yang bersangkutan menyelesaikan Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah di kota kelahirannya. Ia menyelesaikan Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dari IKIP Yogyakarta pada tahun 1991.
Gelar Magister Pendidikan Bahasa diraih pada tahun 2005 dari Universitas Negeri Semarang. Gelar Doktor Pendidikan Bahasa diselesaikan pada tahun 2012 di Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan keahlian pengembangan model inovatif untuk pembelajaran bahasa.
Mengawali karir sebagai dosen Kopertis Wilayah VI Semarang dpk. Universitas Muria Kudus pada tahun 1992. Jabatan fungsional dimulai dari Asisten Ahli Madya, Asisten ahli, Lektor Muda, Lektor, dan Lektor Kepala. Menandai keseriusannya di dunia perguruan tinggi, sertifikat dosen profesional diperoleh pada tahun 2009, juga menjadi asesor nasional sertifikasi guru sejak tahun 2007.
Di samping tugas utama memberikan kuliah, ia menjadi redaktur Jurnal Ilmiah Sosbud yang diterbitkan UMK dan Jurnal Ilmiah Pendidikan Refleksi Edukatika PGSD FKIP UMK. Ia juga melakukan penelitian dan menulis karya ilmiah, baik yang ditulis di jurnal ilmiah nasional, jurnal internasional, maupun disampaikan pada beberapa seminar nasional. Beberapa hasil penelitiannya: Peranan Pers dalam Meningkatkan Penguasaan Kosa Kata Siswa SD, Kepoliseman Afiks dalam Bahasa Indonesia, Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia dalam Menulis Ilmiah Mahasiswa melalui Writing Skill and SCL, dan Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia dalam Menulis Karya Ilmiah melalui Collaborative Writing and Multiple Drafting Karya ilmiah lain yang menonjol: Upaya Mengatasi Krisis Moral dengan Penanaman Keimanan melalui Apresiasi Sastra, Penggunaan Bentuk Alegro dan Hubungannya dengan Pengajaran Bahasa, Peningkatan Kesantunan dan Logika Berbahasa sebagai Manifestasi Kecerdasan Emosional, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif CIRC, Jigsaw, dan STAD terhadap Keterampilan Membaca. Buku Referensi yang sudah terbit : Menuju Kemahiran Berbahasa Indonesia, Model-model Pembelajaran Inovatif, dan Instrumen Penelitian.