Era modern melahirkan masyarakat yang serba digital khususnya dalam mendapatkan dan menyebarkan informasi, ditandai dengan lahirnya media internet dan sejenisnya. Di mana media ini telah banyak mengubah pola pikir dan sikap keagamaan dan budaya umat Islam khususnya. Dalam konteks itulah, dakwah harus hadir sebagai wasit dan penyeimbang terhadap seluruh dinamika dan problematika umat yang serba digital tersebut.
Media digital telah banyak memberi kemudahan umat Islam dalam melakoni seluruh aktivitasnya, tapi di sisi lain juga media ini telah banyak memberi dampak buruk kepada umat, khususnya para generasi muda. Kelompok muda, yang masih mencari jati dirinya dan diharapkan menjadi penerus kepemimpinan masa depan justru telah terjerumus kepada perbuatan-perbuatan negatif, misalnya; maraknya generasi muda yang tersandung kasus NARKOBA, seks bebas, tawuran antar pelajar dan sebagainya, yang semua ini harus mampu dijawab oleh dakwah Islam secara tepat dan konprehenshif.
Islam sebagai agama universal (kaffah) sejatinya harus mampu ditransformasikan melalui gerakan dakwah untuk membaca, mengidentifikasi serta memberi solusi dari problematika yang tengah dihadapi umat saat ini dan yang akan datang. Solusi yang ditawarkan melalui perspektif Islam inilah secara operasional disebut dengan dakwah. Untuk mampu menjawab problematika umat tersebut, maka dakwah harus dilakukan dengan profesional misalnya diawali dengan menetapkan strategi yang baik, adaptif dan konprehensif sehingga umat Islam akan benar-benar dapat merasakan kontribusi dari Islam tersebut.
Jika demikian, peran dakwah sangatlah strategis bagi umat Islam khususnya dan umat manusia umumnya, sebab sejak awal Islam telah memperkenalkan dirinya sebagai agama satu-satunya yang membawa misi rahmatan lilalamin, dalam arti agama yang akan dipersiapkan untuk dapat mengakomodir semua persoalan kemanusiaan hingga hari kiamat.
PROFIL PENULIS
Dr. H. Abdul Wahid, M.A. lahir dari pasangan Syahdan Abd. Razak (ayah) dan Siti Aisyah (ibu), anak bungsu dari lima bersaudara di Desa Suela, Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Dengan didikan yang tegas, penuh disiplin dan disertai dengan penanaman nilai-nilai religius sejak kecil ia telah akrab dengan masalah agama dan didorong untuk hidup mandiri oleh kedua orang tuanya.
Pada 21 November 2005 M / 19 Syawal 1426 H. ia mempersunting seorang wanita berasal dari kepulauan Selayar bernama Sri Yanti anak sulung dari pasangan Saparuddin dan Basse Malang yang kini telah dikaruniai dua orang puti masing-masing bernama, Siti Nasywa Al-Afiah Wahid (11 tahun) dan Siti Nadhifah Al-Haitamy Wahid (4 tahun).
Dalam masalah pendidikan, ia menyelesaikan pendidikan Dasar di Sekolah yang berbasis pesantren, pada jenjang selanjutnya ia masuk Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Al-Khairaat desa Samaku cabang Luwuk Banggai Sulawesi Tengah. Lalu melanjutkan ke jenjang Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Al-Khairaat di Kota Luwuk Banggai cabang dari Al-Khairaat Pusat Palu Sulawesi Tengah.
Setelah menyelesaikan pendidikan di pondok pesantren penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan sarjana ia berhasil menyelesaikan Strata Satu (S1) jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Alauddin Makassar dengan predikat cumelaude. Kemudian melanjutkan ke jenjang Magister (S2) jurusan Dakwah dan Komunikasi di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, dengan meraih predikat cumelaude, dan terakhir menyelesaikan program doktor (S3) di UIN Alauddin Makassar jurusan Dakwah dan Komunikasi dengan mengangkat judul disertasi Wahdah Islamiyah di Kota Makassar: Analisis Terhadap Gerakan Dakwah bi al-hal dan bi al-Lisan (2013), dengan masa studi 2 tahun 24 hari, dengan predikat cumelaude. Pada usia 32 tahun penulis telah berhasil menyelesaikan program doktor, sebuah predikat tertinggi dalam bidang akademik (pendidikan formal).
Dalam bidang karya ilmiah, penulis telah berhasil membuat beberapa tulisan jurnal di antaranya,Peran Wartawan Muslim Dalam Kegiatan Dakwah (Juni 2014), Fenomena Dakwah Di Televisi: Kajian Dalam Dunia Infotainment (Desember 2014), juga menyumbangkan tulisan pada buku yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Samiang Katu, M.Ag., salah seorang guru besar UIN Alauddin Makassar 2012, berjudul Taktik Dakwah dan Strategi Dakwah di Era Milenium: Studi Kritis Gerakan Dakwah Jamaah Tablig.
Penulis juga telah berhasil menerbitkan beberapa buku di antaranya berjudul, Strategi Wahdah Islamiyah Dalam Meningkatkatkan Skill Dainya di Makassar (2015), buku yang berjudul Islam Rahmatan Lilalamin: Perspektif Dakwah Akomodatif, (2016), Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum dan Kesehatan, (2017), dan juga buku yang berada di tangan anda saat ini.
Selain itu, penulis juga telah berhasil melakukan penelitian mandiri di antaranya, Sayyid Idrus Bin Salim Al-Djufri dan Metode Dakwahnya di Palu Sulawesi Tengah (2011), Upaya Wahdah Islamiyah Dalam Meningkatkan Skill Dainya di Makassar (2012). Dan Motivasi Mubaligh di Kota Makassar Dalam Berdakwah (2014), dan masih banyak hasil penelitian yang tidak disebutkan satu-persatu.
Penulis adalah merupakan salah seorang dosen tetap yayasan di STIE Tri Dharma Nusantara Makassar (2006-sekarang) dengan mengasuh mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Di samping itu, penulis juga dipercaya sebagai dosen luar biasa di beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta di Makassar, di antaranya: Mengajar mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Akademi Pariwitasa Makassar (2006-2010), mengajar mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi, Teori-Teori Ilmu Dakwah, Filsafat Komunikasi, Filsafat dan Teori Dakwah, Komunikasi Antar Pribadi, Studi Kebijakan Dakwah, Manajemen Pelatihan Dakwah, Komunikasi Lintas Agama dan Budaya di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar (2010-sekarang), mengajar mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Politeknik Kesehatan (POLTEKKES) Kemenkes RI Makassar (2014-sekarang), mengajar mata kuliah Akhlak di Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Indonesia Makassar (2015-sekarang), mengajar mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi, Sosiologi Dakwah di di Fakultas Agama, Universitas Muhammadiyah Makassar (2015-sekarang), sebagai tenaga pengajar di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar 2010-sekarang dan masih banyak kegiatan akademik lainnya yang tidak disebutkan satu persatu dalam tulisan ini.
Selanjutnya dalam kegiatan dakwah di lapangan, penulis dapat dikatakan sebagai salah satu dai yang cukup aktif dalam memberikan dakwah ke masyarakat baik di instansi pemerintah maupun swasta, BUMN dan sebagainya. Bahkan kiprah dakwahnya tidak hanya dilakukan di wilayah Makassar (Sulawesi Selatan), akan tetapi ia juga telah sering berdakwah ke berbagai daerah di luar Sulawesi. Sebut saja misalnya ia telah diundang berdakwah ke Papua kota Manokwari (2009), Kota Sorong (2010), Kota Biak (2013), Kota Manokwari (2013 dan 2015), Kota Merauke, 2014 dan daerah Kendari Pomala 2012. Di Makassar juga sebagai salah satu penceramah aktif sejak 2010-sekarang di kantor DIRLANTAS POLDA Sulawesi Selatan, Balai Diklat PLN kabupaten Gowa, Balai Diklat Pertanian Gowa, sebagai salah satu narasumber di beberapa media lokal dan nasional di antaranya:
1.ANTV Jakarta (2016) pada acara Cahaya Hati,
2.Fajar TV sejak 2011-2013,
3.TVRI Sulsel 2014,
4.Celebes TV Makassar 2014,
5.SUN TV Makassar 2014 dan masih banyak kegiatan dakwah lainnya yang tidak disebutkan satu persatu.
Buatbuku.com adalah platform untuk menulis buku dalam bentuk digital maupun cetak, layanan self publishing membuat setiap orang bisa mewujudkan karyanya sendiri.