Pendidikan bertujuan membentuk akhlak manusia. Perkembangan saat ini menunjukkan banyaknya tanda-tanda kemerosotan akhlak. Agama yang seharusnya digunakan sebagai pedoman membina kehidupan harmonis antara sesama mahluk Allah justru digunakan sebagai alasan berseteru antara satu dengan yang lainnya. Agama kerap digunakan hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu.
Pendidikan agama Islam hadir sebagai salah satu solusi mengatasi kemerosotan akhlak. Pendidikan Islam yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk masyarakat secara mandiri akan lebih efektif dalam mengatasi permasalahan ini. Pelaksanaan yang lebih fleksibel membuat pendidikan Islam berbasis masyarakat lebih mudah dilakukan dan menjawab apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Komitmen beragama yang bersifat multidimensi, antara dimensi yang satu dengan yang lain memiliki hubungan yang unik dan bersifat personal. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat dianggap memiliki taraf intelektual yang lebih baik. Peran aktif mahasiswa dalam hal ini akan memperkuat pendidikan Islam yang dilakukan. Seberapa jauh mahasiswa mampu konsisten memenuhi tanggung jawabnya dalam kegiatan ini dipengaruhi oleh komitmen beragamanya. Fokus kajian buku ini mengurai dinamika komitmen beragama mahasiswa menunjukkan dinamika pola hubungan antar dimensi yang terdapat dalam setiap pribadi mahasiswa.