Kehidupan adalah seperti konstruksi troposfer. Kadang tiada awan yang menutupi birunya langit dan cahaya matahari, terkadang badai guntur menyapu semua ketenangan, dan angin dapat berubah dari kalem menjadi gusty dalam waktu sepersekian detik. Lahir dan tumbuh di Bali dengan nama Okta Veanti, penulis mengalami ketenangan langit dan kekacauan atmosfer dalam hidupnya. Setelah melihat berbagai fenomena pada akhirnya penulis menjadi seorang Climatologist yang bukan hanya menuliskan mengenai atmosfer semata namun juga memiliki hobi menulis cerpen dan novel.
Pada dasarnya manusia dapat bercermin dari alam. Manusia dan kehidupannya sendiri juga adalah fenomena alam mikro yang memiliki ketenangan dan badainya sendiri. Menuliskan turbulen atmofer bersama dengan ketidakpastian hidup memberikan cermin emas yang indah. Sebuah cermin untuk melihat dunia di luar diri manusia sekaligus melihat apa yang tersimpan di dalam jiwa yang tak mungkin terlihat secara kasat mata.
Penulis ingin melihat lebih banyak fenomena dan berbagi. Bukan hanya sebagai peneliti dan dosen namun juga seorang pendongeng tentang hidup.