Berbagai varian Reyog hadir seiring dengan perkembangan Reyog itu sendiri. Keunikan masing varian seperti Obyog dengan sajian yang lebih mengedepankan pada gaya individu penari Jatil yang tanpa eblek (kuda), Reyog Garapan atau festival dengan perkembangan garap musik dan tarinya, Reyog Pelajar yang lebih dominan pada proses pembelajaran Reyog di sekolah serta Reyog Santri yang disajikan dengan gaya yang lebih bernuansa Religi.
Dengan diterbitnya buku ini mudah-mudahan dapat bemanfaat bagi berbagai pihak yang ingin mengkaji lebih dalam tentang Reyog Ponorogo dan upaya pelestariannya yang menjadi media yang sangat penting sebagai salah satu strategi pelestanian kesenian Reyog Ponorogo, sehingga mampu menguatkan jati diri Kabupaten Ponorogo yang telah mendapatkan sertfikat Kawasan Berbudaya Kekayaan Intelektual dan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk mendapatkan penetapan warisan budaya tak benda dunia dan Badan Kebudayaan Dunia UNESCO.
Semoga buku ini dapat memacu semangat bagi generasi penerus agar terus menjaga dan melestarikan Seni Reyog Ponorogo untuk mewujudkan Ponorogo menjadi lebih maju, Berbudaya dan Religius.