Pesantren di Indonesia merupakan sarana pendidikan yang didirikan seiring dengan masuknya Islam ke wilayah nusantara ini. Secara antropologis pesantren dapat dikatakan sebagai basis pertumbuhan Islam Tradisional, yakni Islam yang masih terikat kuat dengan pemikiran-pemikiran ahli fiqh, tafsir, hadist, tauhid dan tasawuf yang hidup antara abad ke 7 sampai dengan abad 13 M. Pesantren sebagai institusi pendidikan mempunyai pengaruh kuat dalam kancah pemikiran keagamaan di Indonesia, terutama sebelum abad 20 M, pesantren secara praktis mendominasi sistem pemikiran keagamaan di Indonesia. Sehingga bisa dilihat bahwa pemikiran keagamaan kaum santri (kalangan pesantren) mempunyai akar sejarah dan basis sosial yang kuat dalam masyarakat Indonesia, terutama Jawa. Lalu pada era modern, pemikiran keagamaan pesantren mempunyai tempat tersendiri di sela-sela maraknya model, metode maupun aliran pemikiran keagamaan yang merangkak pada realitas perkembangan bangsa Indonesia. Secara geografis, wilayah pesantren kebanyakan terletak di daerah pesisir dan pedalaman yang mayoritas merupakan komunitas urban. Dengan demikian, pesantren mempunyai otoritas yang luar biasa dari masyarakat. Buku ini mencoba mengupas pesantren sebagai entitas indigeneous lokal-keIndonesiaan, disisi lain juga menyelisik tradisi pesantren sebagai institusi pendidikan dan spirit pembaharuan di masyarakat yang tak tergerus oleh zaman.